semuanya tampak begitu sempurna
keindahan yang sempurna
kebahagiaan yang sempurna
kesempatan yang sempurna
tertulis indah dengan tinta emas yang berkilau sempurna
begitu pun denganku
kesendirianku saat ini begitu sempurna
kesepianku saat ini begitu sempurna
kesakitanku saat ini begitu sempurna
tangisanku saat ini begitu sempurna
lukaku saat ini begitu sempurna
lelahku saat ini begitu sempurna
bahkan keputusasaanku saat ini begitu sempurna
hanya satu yang belum ku raih
kematianku sampai saat ini
belum juga bisa sempurna
Jumat, 23 April 2010
Kamis, 22 April 2010
dengarkan, sebentar saja . . . .
bolehkan aku bertanya
tentang sisi hati yang begitu sepi
apakah ia tak punya cinta?
ataukah cinta belum menemukannya?
dan jika dibolehkan ku bertanya
tentang sebuah harap yang masih bisu
apakah ia tak temukan jalannya?
ataukah cahaya belum menghampirinya?
aku terpuruk saat hatiku tersudut
sendiri meratapi sunyi yang menyiksa
padahal aku tak ingin
tapi luka ini terus menerus melebar
lalu sedikit demi sedikit
rasa sakit itu tak lagi terasa perihnya
karena lukaku yang tak pernah tertutup
memaksaku untuk bertahan
walau dengan tangan yang pincang
meski dengan kaki yang timpang
terpaksa ku harus terus tegar
hingga nanti datang saatnya
nyawaku terlepas perlahan dari raga
bersama semua luka yang tersisa
tentang sisi hati yang begitu sepi
apakah ia tak punya cinta?
ataukah cinta belum menemukannya?
dan jika dibolehkan ku bertanya
tentang sebuah harap yang masih bisu
apakah ia tak temukan jalannya?
ataukah cahaya belum menghampirinya?
aku terpuruk saat hatiku tersudut
sendiri meratapi sunyi yang menyiksa
padahal aku tak ingin
tapi luka ini terus menerus melebar
lalu sedikit demi sedikit
rasa sakit itu tak lagi terasa perihnya
karena lukaku yang tak pernah tertutup
memaksaku untuk bertahan
walau dengan tangan yang pincang
meski dengan kaki yang timpang
terpaksa ku harus terus tegar
hingga nanti datang saatnya
nyawaku terlepas perlahan dari raga
bersama semua luka yang tersisa
jika ku inginkan kau
jika malam ini gelap tak berbintang
ku ingin kau yang menyinarinya
jika malam ini purnama tak datang
ku ingin kau yang meneranginya
jika esok mendung memenuhi langit pagi
ku ingin kau yang menyapunya
jika esok awan halangi sinar mentari
ku ingin kau yang menghalaunya
jika nanti aku harus jatuh cinta
ku ingin kau yang menerimanya
jika nanti ku rasakan rindu yang menyiksa
ku ingin kau yang mengobatinya
dan jika nanti tiba saatnya
harus ku relakan hatiku untuk selamanya
mengabdi atas nama cinta
ku ingin kau yang menjadi tuannya
ku ingin kau yang menyinarinya
jika malam ini purnama tak datang
ku ingin kau yang meneranginya
jika esok mendung memenuhi langit pagi
ku ingin kau yang menyapunya
jika esok awan halangi sinar mentari
ku ingin kau yang menghalaunya
jika nanti aku harus jatuh cinta
ku ingin kau yang menerimanya
jika nanti ku rasakan rindu yang menyiksa
ku ingin kau yang mengobatinya
dan jika nanti tiba saatnya
harus ku relakan hatiku untuk selamanya
mengabdi atas nama cinta
ku ingin kau yang menjadi tuannya
Selasa, 20 April 2010
sebaris rindu
sebaris kerinduan
menorehkan kisah di atas lembaran kasih
jiwa yang sunyi
menyanyi lirih di antara rimbunan perdu
memanggil-manggil, melambai-lambai
kabar tersiar dari burung camar
terbang, dibawa angin berhembus
hingga jauh ke negeri seberang
sebaris kerinduan
meninggalkan jejak di tanah-tanah taman cinta
jiwa yang kelu
tersaput kabut beku di cendawan kelabu
merintih, menyapu galau dalam perih
menatap langit dan bertanya
kapankah sebaris kerinduan ini
'kan terhapus oleh sentuhan dalam cinta
sebaris kerinduan
tertulis untuknya yang terkasih
oleh hati yang menangis, letih
menorehkan kisah di atas lembaran kasih
jiwa yang sunyi
menyanyi lirih di antara rimbunan perdu
memanggil-manggil, melambai-lambai
kabar tersiar dari burung camar
terbang, dibawa angin berhembus
hingga jauh ke negeri seberang
sebaris kerinduan
meninggalkan jejak di tanah-tanah taman cinta
jiwa yang kelu
tersaput kabut beku di cendawan kelabu
merintih, menyapu galau dalam perih
menatap langit dan bertanya
kapankah sebaris kerinduan ini
'kan terhapus oleh sentuhan dalam cinta
sebaris kerinduan
tertulis untuknya yang terkasih
oleh hati yang menangis, letih
Langganan:
Postingan (Atom)